Powered By Blogger

Rabu, 09 Oktober 2013

Perihal yang Kusebut Dia




Siti Fadhila Zanaria atau akrab disapa dila ialah seorang mahasiswi FE-UH jurusan akuntansi angkatan 2012. Lahir di Ujung pandang 17 juli sembilan belas tahun silam. Ia sempat menjadi anak tunggal selama sembilan tahun dan ditahun berikutnya menjadi anak sulung setelah adik pertamanya lahir.
Gadis peragu ini memiliki sifat yang agak sulit ditebak atau bisa dikatakan moody-an, meskipun warna kesukaannya adalah warna kuning yang katanya warna kesukaan tipe orang periang. Sangat menyukai pemandangan alam-seperti laut, gunung, air terjun-dan ingin sekali suatu hari kelak berlayar di atas sebuah kapal pesiar di bentangan laut paling luas bersama someone. Haha.
Sewaktu kecil ia pernah berganti cita-cita mulai dari cita-cita paling umum yaitu dokter, pengacara, arsitek, pilot, sampai astronot. Suatu ketika ia pernah mendengar perkataan seperti ini : Seseorang dikatakan sukses apabila mampu meraih cita-citanya semasa kecil. Dan ia sungguh menyesal terlalu tinggi berkhayal mengenai dirinya sendiri.
Saat duduk di bangku SMP, kegemarannya terhadap dunia kepenulisan mulai tampak. Berawal dari kegemarannya membaca majalah bobo dan buku-buku cerpen anak. Ia ingin sekali menuliskan cerita-cerita menarik seperti yang selalu dibacanya. Maka ia pun mulai memenuhi buku tulisnya dengan beberapa cerpen yang pada akhirnya tidak menemukan akhir. Selalu begitu sampai ia berpikir mungkin bukan bakatnya dalam menulis. Tetapi, setiap kali membaca semakin besar pula keinginannya untuk terus menulis sampai sekarang ini. puisi pertama yang dibuatnya berjudul ‘Pelangi’. Ia selalu tertawa dan tersenyum sendiri mengejek hasil karyanya yang memang masih sangat kekanakan. Berawal dari puisi ‘Pelangi’ itulah banyak puisi-puisi bermunculan walau masih perlu banyak belajar, membaca, dan mengembangkannya jauh lebih baik lagi. Oh ya, selain menulis ia juga gemar menggambar. Katanya hobi menggambarnya ini barangkali diwariskan dari ayahnya, sebab dulu ayahnya pernah beberapa kali mengajarinya menggambar. Ia juga pernah beberapa kali ikut lomba menggambar manga, namun selalu ada seribu sayang setiap kali ia mengikuti lomba. Entah mengapa, ia tidak pernah menang.
Setelah lulus SMA gadis (yang dulunya) berkacamata ini, terobsesi lulus di jurusan akuntansi. Jangan tanya mengapa, ibu dan ayahnya dari jurusan penuh angka itu dan karena tidak ingin kesulitan saat kuliah ia memutuskan untuk memilih masuk di jurusan dan kampus yang mempertemukan ibu dan ayahnya. Berharap jika ada tugas kuliah ia tidak akan kelimpungan mengerjakannya. Hehe. Lagi pula menurut kata orang jurusan itu salah satu jurusan favorit dan peluang kerjanya lumayan besar (katanya loh). Walaupun terbersit dalam hatinya, ingin masuk ke jurusan yang sesuai minatnya semisal jurusan sastra dan kelak bisa seperti penulis favoritnya : M. Aan Mansyur. Tapi, ia berpikir ulang untuk itu. Lagi pula di jurusan manapun ia tetap bisa menulis, bukan? Lebih banyak keterampilan maka akan lebih bagus. Akhirnya mantaplah hatinya pada akuntansi. Dan akuntansi pun menerima hatinya (Eh?).
Selain berkeinginan menjadi akuntan keuangan (rumah tangga), ia juga memiliki harapan menjadi seorang penulis (best seller) di kemudian hari. Meski seringkali merasa tidak berbakat dalam menulis, tetapi ia rajin mengasah kata-katanya dan sering berkiprah sebagai penulis kacangan lewat dunia maya. Alasan ia menulis adalah sekedar menyampaikan kata-kata dalam hening melalui ujung jari-jemarinya yang kadang kala tak bisa disuratkan ujung lidah.  Ia berharap suatu hari kelak namanya bisa tereja dengan jelas di halaman depan sebuah (atau banyak) buku di rak toko buku dan bersanding dengan setumpuk buku lainnya di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pedas-pedas menggelitik